Sabtu, 18 Mei 2013

RESUME APJK - "Tunnel"

0 komentar
TUNNEL

  1. IP Tunnel
  • Tunnel adalah sebuah metode penyelubungan (encapsulation) paket data di jaringan TCP/IP, yang biasanya digunakan untuk mensimulasikan koneksi fisik antara dua network melewati jaringan yang lebih besar (WAN/Internet). 
  • Paket data dari aktifitas transfer data di kedua network mengalami sedikit pengubahan atau modifikasi. Yaitu penambahan header dari tunnel di tiap paket data dari traffic yang terjadi di kedua network tersebut. Walupun ada pengubahan pada paket data informasi paket yang asli tetap disertakan (RFC 2003 compliant ). 
  • Ketika data sudah melewati tunnel dan sampai di tujuan (ujung) tunnel, maka header dari paket data akan dikembalikan seperti semula (header tunnel dihilangkan).
         IP Tunnel Network :
        IPIP:

  • IPIP adalah salah satu protocol tunnel yang paling sederhana dan ringan yang mampu menghubungkan dua router melewati jaringan TCP/IP. 
  • IPIP Tunnel bisa dibuat di menu Interface dan dianggab sebagai interface (fisik tetapi virtual) yang independen.  
  • Sudah banyak type router support protocol ini seperti CISCO dan Linux. 
  • IPIP Tunnel bisa digunakan untuk : 
    • Routing antar local network melewati jaringan internet 
    • Digunakan untuk menggantikan Source Routing 
  • Interface IPIP tunnel tidak bisa dimasukkan dalam bridge network (bridge port).  
      IPIP Packet Header


  • Test packet sniffer dilakukan untuk mengetahui besar packet header yang digunakan oleh protocol tunnel IPIP. 
  • Terlihat Tunnel IPIP menggunakan sekitar 20-40 byte pada tiap packet headernya di setiap paket data yang lewat. 
  • Paket header standardnya adalah 20byte. 
  • (GRE Protocol Packet size) 42 byte = 20 byte (ip header) + 22 (Encap Header)
     IP Security / VPN (IPSec)
  • Protocol IPSec (IP Security) mampu mengimplementasikan security (Enkripsi) di komunikasi jaringan TCP/IP. 
  • Setiap traffic akan dilakukan dua fase : 
    •  Encryption 
    • Decryption 
  • Pada traffic yang menggunakan IPSec, kedua router akan memiliki peran atau posisi yang berbeda : 
  • Initiator – Sebagai router yang menentukan encryption policy (metode autentikasi dan enkripsi yang ada di tawarkan - Proposal). 
  • Responder – Router yang menjadi posisi ini akan menyesuaikan metode autentikasi dan enkripsi supaya komunikasi yang terenkripsi dapat dijalankan.  
  • Selama Router Responder tidak dapat menyamakan metode enkripsi dan autentikasi yang ditawarkan oleh router Initiator maka komunikasi akan di drop.  
     IP Sec Example

     Ethernet over IP (EoIP) 
  • EoIP Merupakan salah satu implementasi protocol IP Tunneling untuk komunikasi dua router di jaringan TCP/IP. 
  • Interface EoIP dianggap sebagai sebuah Ethernet Interface walaupun sebenarnya adalah Virtual Interface. 
  • Karena dianggap sebagai Ethernet interface maka Interface EoIP dapat diimplementasikan pada Routed dan Bridged network. 
  •  Menggunakan Protocol GRE/47 (RFC1701).  

      EoIP Configuration


  • Parameter Remote-Address adalah parameter ip address dari Router lawan. 
  • Tunnel-ID adalah parameter identitas dari koneksi tunnel. 
  • Jika ingin membangun sebuah tunnel melewati jaringan WAN atau Internet maka gunakan IP public untuk parameter Remote-Address.  
  • Pastikan Tunnel ID yang berbeda di tiap tunnel interface pada satu router.  


     Virtual LAN (VLAN) 1

  • VLAN adalah sebuah logical group (pengelompokan) yang memungkinkan user untuk berkomunikasi dengan user yang lain tetapi terisolasi dari user lain yang berbeda group walaupun sebenarnya user-user ini masih terhubung secara fisik. 
  • Dengan menggunakan protocol Vlan Router dapatmeningkatkan security dan management yang berbeda terhadap jaringan walaupun masih ada sharing media fisik. 
  • Bekerja di leyer DataLink   


      Virtual LAN (VLAN) 2

  • VLAN di Mikrotik RouterOS merupakan implementasi dari standarisasi 802.1Q. Dengan menggunakan metode VLAN ini Mikrotik RouterOS memungkinkan membangun beberapa Virtual LAN untuk memisahkan jaringan (group) di sebuah interface ethernet atau wireless.  
  • Mikrotik RouterOS mampu membangun 4095 Interface Vlan di sebuah Interface ethernet, banyak router termasuk CISCO, Linux dan Leyer2 Switch yang sudah mendukukng protocol ini. 


      Point to Point Protocol over Ethernet (PPPoE)

  • PPPoE adalah salah satu metode implementasi Protocol PPP atau VPN, Hampir sama dengan protocol VPN yang lain (PPTP,L2TP,OpenVPN) PPPoE menambahkan fungsi accounting dan management user. 
  • PPPoE biasa digunakan oleh ISP untuk mengontrol koneksi xDSL, cable modem atau bisa juga di Ethernet cable. 
  • Keunikan dari PPPoE ini adalah menggunakan standard yang berbeda pada protocol PPP yaitu menggunakan metode transport ethernet. 
  •  Support RADIUS authentication.   




Selasa, 14 Mei 2013

RESUME APJK - "Static Route & Policy Route"

0 komentar
Static Route & Policy Route
  1. Static Route
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. 


Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang administrator harus meng-update route static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh karena itu routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang berskala kecil.



- routing bertujuan untuk melakukan pengaturan arah paket data yang melalui router, dengan menentukan gateway untk destination address tertentu .

Cara menambahkan Routing adalah sebagai berikut :

Pilih Ip --> Routes --> klik tanda + (tambah):

Tipe informasi routing :
1. dynamic routes (yang akan dibuat secara otomatis):
     •     saat menambahkan IP Address pada interface
    •      informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.


2. static routes
    adalah informasi routing yang dibuat secara  manual oleh user untuk mengatur ke arah mana  trafik tertentu  akan disalurkan. Default route  adalah salah satu contoh static routes.


Tipe Routing :



Connected Routes 

  • Dibuat secara otomatis setiap kali kita menambahkan sebuah IP Address pada  interface yang valid (interface yang aktif).  
  • Jika terdapat dua buah IP Address yang berasal  dari subnet yang sama pada sebuah interface,  hanya akan ada 1 connected route. 
Jangan menempatkan dua ip address dari subnet yang sama pada dua interface yang berbeda, karena akan membingungkan tabel  dan logika routing di router.
Parameter Dasar Routing
  • Destination 
    • Destination address & network mask 
    • 0.0.0.0/0 -> ke semua network 
  • Gateway 
    • IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet  dengan IP yang terpasang pada salah satu interface 
    • Gateway Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan  bersifat dinamik. 
  • Pref Source 
    • source IP address dari paket yang akan meninggalkan router,  Biasanya adalah ip address yang terpasang di interface yang menjadi  gateway.  
  • Distance 
    • Beban untuk kalkulasi pemilihan rule routing yang akan dijalankan  router.

Distance :
Merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk pemilihan rule routing, nilainya 
(0-255) secara default tergantung protocol
routing yang digunakan:
  • Connected routes : 0 
  • Static Routes    : 1 
  • eBGP      : 20 
  • OSPF      : 110 
  • RIP       : 120 
  • MME      : 130 
  •  iBGP      : 200 

         2. Policy Route 

  • Secara default, router akan menggunakan  table routing “main” 
  • Kita bisa membuat table routing tambahan  dan mengarahkan router menggunakan  table tersebut dengan menggunakan: 
    • IP - Route – Rules 
    • IP - Firewall - Mangle – Route-mark.
Route Rules 
  • Route rules hanya dapat melakukan filtering berdasarkan src-address, dst-address, routing-mark, dan interface. 
  • Untuk filtering yang lebih detail, gunakanlah mangle




JARINGAN 4 LANTAI JALUR GANDA OLEH KELOMPOK 6

0 komentar
a. pengaturan router utama

  1. buka aplikasi winbox dan pilih conect
  2. reset Router mikrotik New Terminal --> ketik perintah :
    3.  Jalankan kembali aplikasi Winbox-nya sampai benar-benar jalan.
    4.  Atur Interfaces-nya, dengan mengubah nama:
    ·         ether1 = wan
    ·         ether2 = router1
    ·         ether3 = router2
    ·         ether4 = router3
    ·         ether5 = router4
    5. Atur IP Address pada masing ethernet untuk router client dengan cara klik menu IP > Address> Klik +
    6.  Setting OSPF dengan cara klik Routing > OSPF > Networks > klik +

    7. Pastikan Route List-nya seperti ini, dengan cara klik IP > Routes

    8. Atur NAT dengan cara klik IP > Firewall > NAT > Klik + ,kemudian atur seperti gambar dibawah ini:
    Isikan:
    ·         Chain                    : srcnat
    ·         Out. Interface      : wan
    ·         Klik Action dan pilih masquerade
    lalu klik OK




    9. Pasang/hubungkan kabel jaringan seperti pada gambar rancangan di atas.
    10.  Selesai


    b. pengaturan router 1
    1. Buka winbox, pilih connect
    2. Reset winbox Anda
    3. Atur atau ubah nama Interface-nya

    ·         Ether1 = RouterUtama
    ·         Ether2 = tidak diubah
    ·         Ether3 = LAN  atau LAN1
    ·         Ether4 = tidak diubah



    4. Atur IP Address pada masing-masing ethernet, dengan cara klik IP > Addresses> klik +, lakukan settingan sesuai pada gambar:

    5.  Setting OSPF-nya dengan mengklik Routing > OSPF > klik + 
    6.  Tambah routingnya, dengan cara klik IP > Routes > Klik +, seperti gambar berikut:
     7. Setting DHCP Server: klik IP > DHCP Server> DHCP Setup 
          Pilih Ethernet untuk LAN

     8. Klik Next terus, kemudian ketika sampai di DNS Server, isi dengan: 10.1.1.1
    9.  klik next sampai selesai 








Minggu, 28 April 2013

Membangun Jaringan 4 Lantai Jalur Ganda

0 komentar
Konsep Perancangan
Perancangan jaringan menggunakan teknik bridge dengan topologi star untuk antar lantai dan dalam lantai. Terdiri dari Router  utama, router lantai 1, router lantai 2, router lantai 3, router lantai 4. Antara router semuanya sling terhubung serperti gambar dibawah ini: (JALUR GANDA).


Tabel Routing:


A.      LANGKAH – LANGKAH
Setting pada Router Lantai 1:

1.      Buka Winbox,lalu pilih connect

2.      Pilih New Terminal

3.   Untuk memudahkan kita nantinya, maka ubah lah nama dari router kita tersebut
4.  Lihat interface apa saja yang ada dengan cara:
5.   Ubahlah nama interface yang ada sesuai dengan kebutuhan, karena pada router lantai 1
membutuhkan 3 interface yaitu utama, lantai2, switch1 maka pada new terminal ketik:
interface set name=Utama ether1 (enter)
interface set name=Lantai2 ether2 (enter)
interface set name=Switch1 ether3 (enter)
tampilannya:

6.   Untuk melihat hasil yang telah kita ubah tadi caranya:
Interface print (enter)
 maka tampilannya

7.      Daftarkan Ip Address pada lantai 1 tersebut :
Ip address add address=192.168.0.14/30 interface =Utama
Ip address add address=192.168.0.18/30 interface =Lantai2
Ip address add address=192.168.0.33/30 interface =Switch1
Maka tampilannya:

8.      Daftarkan ip route berdasarkan table routing diatas (sesuaikan dengan tabel routing pada router lantai 1)
*catt: yang tidak memiliki gateway tidak perlu didaftarkan
Caranya ketik pada new terminal:
Ip route add dst-address=192.168.0.28/30 gateway=192.168.0.13 (enter)
Ip route add dst-address=192.168.0.64/27 gateway=192.168.0.17 (enter)
Ip route add dst-address=192.168.0.20/30 gateway=192.168.0.17 (enter)
Ip route add dst-address=192.168.0.96/27 gateway=192.168.0.17 (enter)
Ip route add dst-address=192.168.0.24/30 gateway=192.168.0.17 (enter)
Ip route add dst-address=192.168.0.128/27 gateway=192.168.0.17 (enter)
Maka tampilannya:

9.      Untuk melihat hasil ip route yang telah kita daftarkan caranya:
Ip route print (enter)
Maka Tampilannya:



10.      Agar client mendpat ip secara otomatis,maka kita setting dengan cara:
Pilih IP à DHCP Server àpilih Tab DHCP Setup  Ã  DHCP Server Interfacenya pilih yang berhubungan dengan switch,misalnya pada router lantai 1 yang berhubungan dengan switch adalah interface Switch1.

Setting untuk menjadikan Router sebagai switch

1.    1. Buka winbox,lalu pilih connect



2.  Untuk memudahkan kita nantinya,kita ubah namanya
3.      Pilih Interface
4.      Klik tanda +, lalu pilih Bridge, ubah nama sesuai kebutuhan (mis:switch_lantai_1)



5. Lalu pilih Bridge
Lakukan hal yang sama pada Router  dan switch lantai 2, 3 dan 4. Isikan data berdasarkan tabel routing yang telah disediakan









Selasa, 16 April 2013

Merancang Jaringan 4 Lantai

0 komentar


Konsep Perancangan
Perancangan jaringan ini menggunakan teknik bridge, dengan topologi star untuk di antar Lantai, dan topologi star untuk dalam Lantai.
Lantai A
Pada Lantai A ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.
Lantai B
Pada Lantai B ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.
Lantai C
Pada Lantai C ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.

Lantai D
Pada Lantai D ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.

Selasa, 09 April 2013

Router Mikrotik

0 komentar
Pemasangan Router Miktotik

Langkah Kerja :



  1.  Install MikroTik Router .
    Cara installasi sangat mudah tinggal setting agar komputer bisa boot dari CDROOM.Kemudian masukkan CD MikroTika
  • Ketika komputer di booting CD akan mulai bekerja booting awal system MikroTik,bisa dilihat di gambar di bawah:


  • Apabila proses booting awal berjalan denagan baik kemudian akan ditampilkan menu installasi MikroTik seperti berikut:



  • Pada menu installasi di tampilkan service apa saja yang ingin kita install,untuk lebih mudahnya kita pilih semua service yang disediakan dengan menekan tombol ‘a’,maka semua service akan terpilih.
  • Apabila kita menginstall baru tekan tombol ‘n’ atau apabila kita hanya menambahkan service baru tekan tombol ‘y’ agar konfigurasi yang sudah dibuat tidak hilang.
  • Kemudian akan disiapkan ruang harddisk yang akan dipakai oleh MikroTik dengan memformatnya dan mengkopikan file-file yang dibutuhkanSetelah proses pengkopian file selesai kemudian proses instalasi membutuhkan reboot ulang. Apabila semua proses instalasi tidak mengalami error setelah reboot ulang di layar akan muncul tampilan user login dan password
Secara default user yang dipakai adalah user admin dengan password yang masih kosong. Setelah login tampilan awal akan seperti berikut :



2.   Konfigurasi

Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah memahami proses konfigurasi MikroTik, berikut ini digambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan diimplementasikan dalam bentuk konfigurasi Mikrotik. Berdasar pada gambar topologi yang sudah dibuat, ada beberapa hal yang nantinya harus dilakukan, yaitu :

  • Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada Gateway Mikrotik, dimana Interface Public akan terkoneksi ke Jaringan Internet dang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local.
  • Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada gambar topologi.
  • Menentukan Routing pada Gateway Mikrotik sehingga dirinya sendiri sudah harus bisa terkoneksi ke Internet.
  • Mengaktifkan NAT pada Gateway Mikrotik agar setiap  Client dapat terkoneksi ke Internet.
  • Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload  untuk masing-masing Client, seperti terlihat pada gambar topologi.

    Hal-hal di atas akan menjadi panduan untuk menentukan apa saja yangharus dikerjakan, berikut langkah demi langkah proses konfigurasinya :

    1.      Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server Mikrotik
    a.   Karena Gateway Mikrotik akan menghubungkan area  local dan area public maka pada PC Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke  sistem mikrotik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt:
    [admin@MikroTik] > interface ethernet print

    b.    Konfigurasi IP Address untuk kedua interface


    2. Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanyalah IP Address yang diberikan.

    3. Menentukan Routing Gateway Mikrotik agar bisa terkoneksi ke Internet Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway Mikrotik kali ini kita akan menggunakan Tools bawaan Mikrotik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih mudah dan telah berjalan di atas OS Windows.

    Cara memperoleh aplikasi winbox yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway Mikrotik via Web, untuk itu sebelumnya pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway Mikrotik. Cara termudah untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke Gateway Mikrotik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP dari Gateway Mikrotik.
      4.      Jalankan program Winbox
      5.      Setting routing ke internet Gateway
      6.      Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke internet
      a. Buka jendela firewall,lalu buka table NAT
      b. Masukkan IP address Client dalam pengaturan NAT agar client dapat mengakses internet
      c. Tampilakan tabel NAT.

        Kita akan mencoba membangun jaringan seperti yang telah kita lakukan seperti langkah yang di atas


        1.      Lakukan akses ke router MikroTik menggunakan Aplikasi Winbox



        -Interface ethernet 1 dipakai sebagai interface public,yang akan menghubungkan ke internet
        -Interface ethernet 2 sebagai interface local,yang akan dikonfigurasi jadi hotspot
        2. Pengaturan DHCP
        -Pada Winbox,pilih menu IP | Hotspot


        -Pada jendela Hotspot,tab Servers klik tombol Hotspot Setup




          Pilih interface yang akan dijadikan sebagai interface jaringan Hotspot.
            ·  Setting Hotspot address


        ·         Batasan IP DHCP




·         Masukkan rentangan IP yang di gunakan pada jaringan lokal




·         Konfigurasi DNS Server


·         Masukkan lama waktu pengaksesan



·         Konfigurasi Hotspot selesai

3.      Pada Winboox, pilih menu IP | Hotspot
·         Pada jendela Hotspot, tab Servers klik tombol Hotspot Setup--> Pilih Interface yang akan dijadikan sebagai interface jaringan Hotspot.

3.      Menambah user baru

Untuk menambah atau mendaftarkan user barudapat dilakukan melalui Winbox,pilih IP | Hotspot |User,klik tanda "+"



4.      Melihat hasil konfigurasi
·         Halaman login
Jika konfigurasi sukses,setiap user yang akan browsing internet akan di redirect ke halaman login.
·         Halaman logout
Jika kita ingin keluar maka kita masukkanhttp://192.168.2.1/logout








































































Selasa, 02 April 2013

Merancang Jaringan 1 Lantai 8 Ruangan

0 komentar

Jadi IP yang bisa digunakan adalah:
Desain jaringan 1 lantai, 8 ruangan dengan masing-masing ruangan terdiri dari 20 komputer.
Horizantal Cabling
IP yang digunakan
Untuk membentuk 8 jaringan, mengunakan 20 buah PC maka kita merumuskan :
20 ⬄ 2 pangkat 5 = 32
Dari data 32, berarti kita menggunakan kelas C.
255.                 255.                 255.                 0
11111111.            11111111.            11111111.            00000000
Karena 25 = lima 0 di belakang tetap kosong, selebihnya di ganti dengan 1.
23= 2 X 2 X 2 = 8
11111111.            11111111.            11111111.            11100000 ⬄27+26+25=128+64+32 = 224

Netmask = 255.255.255.224

Berarti memiliki 8 jaringan :
192.168.2. 0 /27, sehingga terdapat 8 jaringan yang berbeda dengan rentangan IP, yaitu :

1.      192.168.2.0     - 192.168.2. 31
2.      192.168.2.32   - 192.168.2. 63
3.      192.168.2.64   - 192.168.2. 95
4.      192.168.2.96   - 192.168.2. 127
5.      192.168.2.128 - 192.168.2.159
6.      192.168.2.160 - 192.168.2.191
7.      192.168.2.192 - 192.168.2. 223
8.      192.168.2.224 - 192.168.2. 255

Dari gedung 1 lantai ini, terdapat 8 ruangan yang masing masing mewakili jaringan berbeda :
IP address untuk ruangan 1 = 192.168.2.2 - 192.168.2.21 
IP address untuk port 1 router: 192.168.2.1

IP address untuk ruangan 2 = 192.168.2.34 - 192.168.2.53 
IP address untuk port 2 router : 192.168.2.33

IP address untuk ruangan 3 = 192.168.2.66 - 192.168.2.85 
IP address untuk port 3 router : 192.168.2.65

IP address untuk ruangan 4= 192.168.2.98   - 192.168.2. 117
IP address untuk port 4 router =192.168.2.97
IP address untuk ruangan 5 = 192.168.2.130 - 192.168.2.149
IP address untuk port 5 router = 192.168.2.129
IP address untuk ruangan 6 = 192.168.2.162 - 192.168.2.181
IP address untuk port 6 router = 192.168.2.163
IP address untuk ruangan 7 = 192.168.2.194 - 192.168.2.213
IP address untuk port 7 router = 192.168.2.193
IP address untuk ruangan 8 = 192.168.2.226 - 192.168.2.245
IP address untuk port 8 router = 192.168.2.225







MERANCANG JARINGAN 4 LANTAI
Konsep Perancangan
Perancangan jaringan ini menggunakan teknik bridge, dengan topologi star untuk di antar Lantai, dan topologi star untuk dalam Lantai.
Lantai A
Pada Lantai A ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.
Lantai B
Pada Lantai B ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.
Lantai C
Pada Lantai C ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.

Lantai D
Pada Lantai D ini ada 1 ruangan, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah router yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 1 buah. Pada Lantai ini dibagi menjadi 2 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP client di atur oleh DHCP.