Selasa, 14 Mei 2013

RESUME APJK - "Static Route & Policy Route"

Static Route & Policy Route
  1. Static Route
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. 


Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket kepada subnet-subnet yang hanya ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya.
Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang administrator harus meng-update route static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh karena itu routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang berskala kecil.



- routing bertujuan untuk melakukan pengaturan arah paket data yang melalui router, dengan menentukan gateway untk destination address tertentu .

Cara menambahkan Routing adalah sebagai berikut :

Pilih Ip --> Routes --> klik tanda + (tambah):

Tipe informasi routing :
1. dynamic routes (yang akan dibuat secara otomatis):
     •     saat menambahkan IP Address pada interface
    •      informasi routing yang didapat dari protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, dan BGP.


2. static routes
    adalah informasi routing yang dibuat secara  manual oleh user untuk mengatur ke arah mana  trafik tertentu  akan disalurkan. Default route  adalah salah satu contoh static routes.


Tipe Routing :



Connected Routes 

  • Dibuat secara otomatis setiap kali kita menambahkan sebuah IP Address pada  interface yang valid (interface yang aktif).  
  • Jika terdapat dua buah IP Address yang berasal  dari subnet yang sama pada sebuah interface,  hanya akan ada 1 connected route. 
Jangan menempatkan dua ip address dari subnet yang sama pada dua interface yang berbeda, karena akan membingungkan tabel  dan logika routing di router.
Parameter Dasar Routing
  • Destination 
    • Destination address & network mask 
    • 0.0.0.0/0 -> ke semua network 
  • Gateway 
    • IP Address gateway, harus merupakan IP Address yang satu subnet  dengan IP yang terpasang pada salah satu interface 
    • Gateway Interface, digunakan apabila IP gateway tidak diketahui dan  bersifat dinamik. 
  • Pref Source 
    • source IP address dari paket yang akan meninggalkan router,  Biasanya adalah ip address yang terpasang di interface yang menjadi  gateway.  
  • Distance 
    • Beban untuk kalkulasi pemilihan rule routing yang akan dijalankan  router.

Distance :
Merupakan salah satu parameter yang
digunakan untuk pemilihan rule routing, nilainya 
(0-255) secara default tergantung protocol
routing yang digunakan:
  • Connected routes : 0 
  • Static Routes    : 1 
  • eBGP      : 20 
  • OSPF      : 110 
  • RIP       : 120 
  • MME      : 130 
  •  iBGP      : 200 

         2. Policy Route 

  • Secara default, router akan menggunakan  table routing “main” 
  • Kita bisa membuat table routing tambahan  dan mengarahkan router menggunakan  table tersebut dengan menggunakan: 
    • IP - Route – Rules 
    • IP - Firewall - Mangle – Route-mark.
Route Rules 
  • Route rules hanya dapat melakukan filtering berdasarkan src-address, dst-address, routing-mark, dan interface. 
  • Untuk filtering yang lebih detail, gunakanlah mangle




0 komentar:

Posting Komentar